Kemenag Siap Verifikasi Penyedia Konsumsi Jemaah Haji Indonesia
By Admin
nusakini.com-Makkah- Proses penyediaan layanan konsumsi jemaah haji Indonesia di Arab Saudi sudah dimulai. Direktur Layanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis mengatakan banyak perusahaan katering Arab Saudi yang berminat menjadi penyedia konsumsi bagi jemaah Indonesia untuk musim haji 1440H/2019M.
"Sampai hari ini, tercatat oleh Tim, perusahaan yang sudah mendaftar sebanyak 298 perusahaan," terang Sri Ilham yang saat ini berada di Makkah, Senin (04/03).
"Sebanyak 155 perusahaan daftar penyedia konsumsi jemaah di wilayah Makkah, 114 perusahaan di Arafah Mina, 32 perusahaan di Madinah, dan 1 perusahaan di Jeddah," sambungnya.
Menurut Sri Ilham, jumlah perusahaan yang mendaftar tahun ini lebih banyak dari tahun lalu. Ada 296 perusahaan yang tercatat mendaftar pada musim haji 1439H/2018M. Hampir 50% perusahaan yang ada di data Baladiyah ikut mendaftar untuk pelayanan katering di Makkah.
“Saat aanwijzing, sudah terlihat minat perusahaan katering meningkat. Kita sudah dapat merebut pasar di Saudi,” jelas Sri Ilham Lubis.
“Semakin banyak perusahaan katering Arab Saudi yang mendaftar, kita lebih banyak kesempatan untuk memilih perusahaan katering yang bonafit," katanya lagi.
Sri Ilham berada di Makkah untuk memberikan supervisi kepada tim penyedia layanan katering haji di Arab Saudi. Tim katering beranggotakan 35 orang, terdiri dari 11 orang tim inti dan 24 orang tim pendukung. Mereka akan bertugas selama 64 hari di Arab Saudi, dari 18 Februari hingga 22 April 2019.
Saat ini, lanjut Sri Ilham, tim bersiap untuk melakukan kasyfiyah. Yaitu, memverifikasi satu persatu ratusan perusahan yang mendaftar. Pengecekan dilakukan berdasarkan form dan check list penilaian yang sudah disiapkan. Petugas akan mengisi enam form verifikasi, yaitu: verifikasi administrasi, verifikasi administrasi teknis, penilian hasil kasyfiyah, penilaian pengalaman melayani, penilaian kinerja, dan penilaian dapur aktif/tidak aktif.
Kasyfiah menjadi tahapan yang sangat penting karena hasilnya menentukan apakah perusahaan ini dipilih atau tidak untuk melayani konsumsi Jemaah haji. “Tim harus memahami tugasnya, berintegritas, bersih, dan obyektif dalam memberikan penilaian,” tegas Sri Ilham kepada jajarannya.
Sri Ilham mengingatkan bahwa tugas tim katering tahun ini lebih berat. Sebab, selain membuat menu nusantara, tim juga harus menyusun menu zonasi atau kedaerahan. Tim juga harus memastikan perusahaan penyedia katering dapat mempekerjakan juru masak orang Indonesia yang profesional.
"Bumbu masak, makanan, dan minuman juga diutamakan menggunakan produk Indonesia," tegasnya.
Sri Ilham memastikan proses penyediaan perusahaan layanan katering ini berjalan transparan. Ada 10 tahapan yang dilakukan, yaitu: Pemberitahuan, Aanwijzing, Penawaran, Verifikasi Administrasi, Verifikasi Teknis dan Kasyfiyah, Penilaian, Penetapan Estimasi Kapasitas, Negosiasi, Usulan Penetepan, dan Penandatanganan Kontrak.
"Kontrak perusahaan katering diupayakan bisa dilakukan lebih cepat dibanding tahun lalu. Sehingga, para penyedia dapat secepatnya memesan makanan dan minuman dari Indonesia," tandasnya. (p/ab)